Tepi
(Edge) Adalah perubahan nilai intensitas derajat keabuan yang cepat atau
tiba-tiba (besar) dan dalam jarak yang singkat. Deteksi tepi(Edge Detection) pada suatu citra adalah suatu proses yang
menghasilkan tepi-tepi dari obyek-obyek citra. Tepi-tepi ini akan menandai
bagian detail citra. Tepi-tepi pada gambar tersebut terletak pada titik-titik
yang memiliki perbedaan tinggi. Dengan perbedaan tinggi tersebut tercipta suatu
pola atau guratan yang membentuk suatu objek dapat diperoleh menggunakan High
Pass Filter (HPF), tujuannya adalah :
- Untuk menandai bagian yang menjadi detail citra.
- Untuk memperbaiki detail dari citra yang kabur, yang terjadi karena error atau adanya efek dari proses akuisisi citra.
Metode yang banyak
digunakan untuk proses deteksi tepi adalah metode Robert, Prewitt dan Sobel.
a. Metode Robert
Metode Robert adalah nama lain dari
teknik differensial yang dikembangkan di atas, yaitu differensial pada arah horisontal
dan differensial pada arah vertikal, dengan ditambahkan proses konversi biner
setelah dilakukan differensial. Teknik konversi biner yang disarankan adalah
konversi biner dengan meratakan distribusi warna hitam dan putih. Metode Robert
ini juga disamakan dengan teknik DPCM (Differential Pulse Code Modulation).
b. Metode Prewitt
Metode Prewitt merupakan pengembangan
metode robert dengan menggunakan filter HPF yang diberi satu angka nol
penyangga. Metode ini mengambil prinsip dari fungsi laplacian yang dikenal
sebagai fungsi untuk membangkitkan HPF.
c.
Metode
Sobel
Metode Sobel merupakan pengembangan
metode robert dengan menggunakan filter HPF yang diberi satu angka nol
penyangga. Metode ini mengambil prinsip dari fungsi laplacian dan gaussian yang
dikenal sebagai fungsi untuk membangkitkan HPF. Kelebihan dari metode sobel ini
adalah kemampuan untuk mengurangi noise sebelum melakukan perhitungan deteksi
tepi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar